.بَابُ
اَلْحَالِ
َ
. اَلْحَالُ
هُوَ اَلِاسْمُ اَلْمَنْصُوبُ, اَلْمُفَسِّرُ لِمَا اِنْبَهَمَ مِنْ
اَلْهَيْئَاتِ, نَحْوَ قَوْلِكَ "جَاءَ
زَيْدٌ رَاكِبًا" وَ"رَكِبْتُ اَلْفَرَسَ
مُسْرَجًا" وَ"لَقِيتُ عَبْدَ
اَللَّهِ رَاكِبًا" وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ
وَلَا يَكُونَ اَلْحَالُ إِلَّا
نَكِرَةً, وَلَا يَكُونُ إِلَّا
بَعْدَ تَمَامِ اَلْكَلَامِ, وَلَا
يَكُونُ صَاحِبُهَا إِلَّا مَعْرِفَةً.
Bab Penjelasan Tentang Haal
Definisi Dan Pengertian Haal
Haal adalah isim Manshub yang menjelaskan kalimat yang samar
dari bentuknya.
Contoh-Contoh Haal
Seperti :
رَكِبْتُ
اَلْفَرَسَ مُسْرَجًا.(Yang maknanya: Aklu berkendara
dengan berpelana)
لَقِيتُ
عَبْدَ اَللَّهِ رَاكِبًا.(yang maknanya: aku Bertemu Abdullah
dengan berkendaraan)
Dan seumpama contoh contoh tersebut
Kesimpulan :
Haal itu tidak akan ada kecuali dalam keadaan Nakirah (Isim
dengan Makna Umum) dan juga tidak akan terjadi kecuali dengan kaliamat yang
sempurna (Taam), dan tidaklah yang menyertai Hal melainkan Isim Ma'rifah.
wallahu'alam...